Teks Cerita Ulang #B.Indo #Biografi
Abraham Lincoln : Pemimpin Berpendirian Teguh
Penentang Perbudakan
Abraham Lincoln lahir pada 12 Februari 1809 di Hardin County,
Kentucky, Amerika Serikat. Orang tuanya miskin dan tidak berpendidikan. Ayahnya bekerja sebagai tukang kayu. Ibunya
meninggal tatkala Lincoln berusia 9 tahun. Dua tahun kemudian, ayahnya menikah
lagi dengan Sarah Bush
Johnston. Lincoln dan saudara perempuannya,
Sarah Lincoln Grigsby sangat mencintai ibu tirinya itu. Lincoln cilik tumbuh menjadi pemuda jangkung
dan tegap. Pakaiannya selalu tak pernah tampak pas. Lengan bajunya selalu
terasa pendek dan celananya selalu menggantung di atas mata kaki. Ia cukup
supel kepada tetangga di sekitar rumahnya.
Lincoln tidak mengikuti pendidikan seperti
pada umumnya. Ia hanya mengecap pendidikan selama kira-kira setahun. Tetapi, dalam waktu singkat ia dapat membaca, menulis dan
berhitung. Ketika Lincoln beranjak dewasa, ia berusaha keras untuk
menambah pengetahuannya. Lincoln memahami dengan baik semua buku
yang dapat dibacanya. Hingga
pada usia 28 tahun, ia berhasil menjadi ahli
hukum.
Cinta pertama
Lincoln jatuh pada seorang wanita bernama Anne Rutledge, anak tetangga pemilik
losmen yang ia tempati di New Salem tahun 1835. Mereka telah bertunangan. Tetapi, Rutledge meninggal pada 25 Agustus 1835
saat berusia 22 tahun. Rutledge
meninggal karena demam tifoid. Pada tahun
1841, Lincoln menikah dengan Mary Todd, perempuan yang berasal dari Kentucky.
Ketika muda, Abraham Lincoln pernah bekerja sebagai
pembelah kayu pagar, tentara, kelasi di kapal-kapal sungai, juru
tulis, mengurus kedai, kepala kantor pos, dan akhirnya menjadi pengacara. Pada saat menjadi pengacara, ia giat membela
hak-hak para budak
Afrika. Banyak budak di Amerika Selatan yang ia ingin bebaskan. Untuk itu, Lincoln masuk ke dunia politik. Ayah Anne yang menyarankan agar Lincoln terjun
ke dunia politik. Ia memasuki lapangan politik tahun 1832 atau saat ia berusia 23
tahun. Ketika itu, ia berusaha untuk dipilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
negara bagian Illinois,
di bagian barat-tengah Amerika. Namun, ia kalah pemilihan. Dua tahun kemudian, ia berusaha kembali dan
menang. Setelah itu, ia kembali dipilih tiga kali berturut-turut.
Pada tahun 1846,
Lincoln terpilih menjadi anggota Kongres. Namun, keanggotaannya tidak
diperpanjang karena ia mengusulkan undang-undang untuk mengakhiri perbudakan di
distrik Columbia. Karena kecewa, ia kembali mengaktifkan biro hukumnya bersama
seorang temannya yang bernama William H. Herndon. Ia menghentikan kegiatan politiknya
untuk beberapa waktu.
Pada tahun 1854,
isu perbudakan membuat Lincoln terjun kembali ke dunia politik. Tampaknya ia
harus bersaing dengan Stephen Douglas, yang mencoba menundukkan wilayah Selatan
Amerika yang mendukung perbudakan, sementara wilayah Utara menentangnya.
Lincoln kalah pada putaran pertama melawan Douglas, dalam memperebutkan kursi
Senat AS. Akan tetapi, pada bulan Mei 1860, Lincoln terpilih sebagai calon
presiden dari Partai Republik.
Sementara itu,
Partai Demokrat menyerangnya habis-habisan. Mereka menyebut Lincoln sebagai
'pengacara kacangan', 'tak becus berbahasa Inggris' dan sebagainya. Namun
akhirnya, Lincoln terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-16.
Empat hari
setelah ia menjadi presiden, negara bagian selatan keluar dari Federasi Amerika
Serikat. Negara bagian selatan membentuk sebuah konfederasi sendiri. Hal ini
terjadi karena negara-negara bagian selatan banyak mengembangkan pertanian yang
bergantung pada tenaga perbudakan. Lincoln berusaha mengakhiri pemisahan
tersebut. Tetapi, konflik antara utara dan selatan tersebut semakin memuncak
dan menjadi Perang Sipil. Pada 12 April 1861, wilayah selatan menyerang wilayah
utara di kota Fort Sunter. Perang Sipil atau 'Perang antara negara-negara
bagian federasi' pun telah dimulai. Lincoln terus berusaha menghentikan konflik
tersebut sekuat tenaga meskipun tak berhasil.
Setelah beberapa
penyerangan, wilayah utara memenangkan peperangan. Ketika perang berlangsung,
Lincoln tetap mendesak diadakannya pemilihan lagi di akhir masa ia menjabat
sebagai presiden. Ia kembali terpilih untuk periode berikutnya. Pada bulan
November 1863, dalam pertempuran Gettysburg, Lincoln menyampaikan pidato yang
dikenang sepanjang sejarah. Ia mengatakan “…lahir sebuah bangsa baru, yang
didirikan berdasarkan kebebasan yang menjunjung tinggi pengakuan bahwa semua
manusia diciptakan sederajat.” Kata-kata Lincoln di Gettysburg ini memberi dua prinsip
kebebasan dan kesamaan yang menjadi
dasar didirikannya negara Amerika.
Lincoln wafat
tanggal 15 April 1865 pada usia 56 tahun. Ia ditembak saat sedang menyaksikan teater
bersama istrinya. Pembunuhnya, John Wilkes Booth adalah pemain sandiwara yang
memiliki gangguan jiwa. Ia salah satu pendukung Konfederasi
yang menentang diserahkannya tentara Konfederasi kepada pemerintah setelah
berakhirnya perang saudara.
Lincoln
dimakamkan di Springfield, Amerika Serikat. Kematian
menjemput Lincoln tatkala perdamaian telah sampai bagi Amerika. Mungkin hal ini
merupakan puncak peristiwa yang harus terjadi sebagai tumbal berakhirnya
perbudakan di Amerika.
Sebagai pemimpin,
Abraham Lincoln telah menumpas praktik yang mengekang kebebasan hak asasi manusia
terutama di Amerika. Lincoln yang dilahirkan dari keluarga miskin dapat melalui
perjalanan hidupnya yang penuh dengan lika-liku. Beliau sosok yang berani,
tidak pantang menyerah, berpendirian teguh dan melakukan hal yang berbeda dari umum. Oleh karena itu, sudah sepatutnya sosok
yang berjasa ini dapat diteladani dan dikenang sepanjang masa.
Komentar
Posting Komentar