Makalah Unsur Kebudayaan Universal (Kesenian)
Kesenian
adalah
bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan
rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Kesenian dibagi menjadi 3 yaitu, seni musik (audio), seni rupa (visual),
dan seni drama (audio visual)
SENI MUSIK (Audio)
Seni musik adalah sarana
ekspresi seorang seniman yang menggunakan suara yang disusun sedemikian rupa
baik dengan menggunakan alat musik maupun suara vokal.
Ø
Macam-macam Aliran Musik
1)
Blues
|
2)
Country
|
3)
K-pop
|
4)
Pop
|
5)
Dangdut
|
6)
Electronic
|
7)
Easy listening
|
8)
Hip hop
|
9)
Jazz
|
10) R&B
|
11) Rock
|
12) Reggae
|
Ø
Gaya Musik
1)
Gaya Tempo, yaitu sifat-sifat/watak musik yang
menunjukkan waktu tertentu dalam sejarah, misalnya musik pada masa perjuangan,
masa klasik, romantik, dan lain-lain.
2)
Gaya Nasional, yaitu sifat-sifat musik daerah
yang menjadi identitas kebangsaan di suatu negara. Misalnya Indonesia,
contohnya Gamelan di Jawa, Sunda, Bali, musik Gondang Batak, dan lain-lain.
3)
Gaya Individu, yaitu sifat-sifat dari musik
yang menunjukkan identitas seseorang. Setiap karya pencipta lagu satu dengan
yang lain jika di dengarkan dan memperhatikan sifat-sifatnya akan terdengar
berbeda-beda, misalnya karya WR. Supraman berbeda dengan karya Bruno Mars.
Ø
Fungsi Musik
1)
Psikologis (kejiwaan).
Karya
musik dapat mempengaruhi jiwa manusia, mampu membangkitkan atau melemahkan
semangat, misalnya pada lagu-lagu perjuangan dan kebangsaan akan membangkitkan
semangat pendengarnya.
2)
Pedagogis (pendidikan).
Karya
musik dapat dipakai sebagai perantara di dalam pendidikan, misalnya lagu
anak-anak.
3)
Sosiologis
Musik
oleh manusia dipakai sebagai teman yang dapat membantu atau sebagai perantara
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya lagu untuk bekerja, untuk keagamaan,
iringan tari, drama, film, peragaan pakaian, pengobatan, pesta, acara di radio
dan tv, serta politik.
4)
Kultural (kebudayaan)
Musik
merupakan salah satu hasil kebudayaan manusia. Musik dapat merupakan suatu
hasil kebudayaan yang mempunyai nilai seni yang tinggi.
5)
Historis (sejarah)
Di
dalam tingkatan (nilai) perkembangan peradaban manusia, musik pun tidak
ketinggalan di dalam keikutsertaan untuk menentukan tingkatan peradaban manusia
pada umumnya. Jadi, karya musik merupakan salah satu unsur di dalam menegakkan
sejarah manusia.
SENI RUPA (Visual)
Seni Rupa merupakan salah
satu bentuk karya seni yang bisa dinikmati secara visual.
Ø Seni rupa mempunyai beberapa
sifat antara lain sebagai berikut:
a. Kreatif
Kemampuan untuk mengubah atau membuat
sesuatu yang belum pernah ada.
b. Individu / kelompok
Ciri khas yang melekat pada sebuah karya
yang membedakannya dengan hasil karya
orang lain atau kelompok masyarakat lain.
c. Perasaan
Penciptaan seni selalu melibatkan emosi,
ekspresi dan perasaan.
d. Abadi
Keindahan atau kesan yang disampaikan
sipencipta karya akan diterima oleh orang yang melihat atau mendengarnya.
Hal ini akan bertahan dalam waktu yang lama tergantung pada keindahan yang
dihasilkan.
e. Umum
Tidak mengenal batasan wilayah. Seni
dapat diterima secara umum oleh segala bangsa, bahasa berlaku sepanjang waktu.
Ø Unsur-unsur seni rupa
a. Titik
|
b. Garis
|
c. Bidang
|
d. Bentuk
|
e. Ruang
|
f. Warna
|
g. Tekstur
|
h. Gelap terang
|
Ø Seni rupa berdasarkan dimensinya
Karya seni
rupa dibedakan menjadi dua yaitu karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi.
Pengertian dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar dan tinggi atau
volume. Karya seni yang mempunyai tiga ukuran disebut karya 3 dimensional atau
tri matra, sedangkan karya seni yang hanya mempunyai dua ukuran yaitu panjang
dan lebar disebut karya seni 2 dimensional.
Ø Seni rupa berdasarkan kegunaannya
Karya seni
yang dihasilkan manusia tidak semata-mata untuk keindahan saja, tetapi beberapa
diantaranya dibuat untuk digunakan sebagai kebutuhan atau kelengkapan
hidup. Sehingga karya seni dibedakan menjadi dua yaitu karya seni rupa
murni dan karya seni rupa terapan.
a. Aplied art / Useful Art (Seni Terapan)
Yaitu karya
seni yang dibuat selain untuk segi keindahan juga digunakan sebagai alat
kebutuhan sehari-hari. Dapat dikatakan, karya seni ini mempunyai fungsi
ganda. Contohnya: meja, kursi, sepatu, arsitektur bangunan, gerabah dan
sebagainya.
b. Pure Art / Fine Art (Seni Murni)
Yaitu karya
seni yang dibuat hanya untuk kebutuhan batin saja. Pembuatannya hanya
bertujuan untuk pemenuhan rasa keindahan dan kebutuhan ekspresi seniman
saja. Contohnya: lukisan dan patung karya para seniman.
SENI DRAMA (AudioVisual)
Seni drama merupakan bentuk seni
pertunjukan yang kompleks. Di dalamnya tercakup beberapa seni seperti sastra, seni
peran, seni gerak, seni rupa, seni music, bahkan melibatkan seni tari. Drama
menggunakan sastra sebagai bahan baku cerita dan dialognya. Seni peran adalah
bagian yang paling membedakan seni drama dari seni lainnya. Dalam drama,
seseorang memerankan sebuah tokoh yang meniru watak dan gerak-gerik asli di
kehidupan sehari-hari. Imitasi realitas kehidupan adalah ciri khas seni drama.
Seni rupa diterapkan dalam busana, property, panggung, dan dekorasi. Seni music
berfungsi sebagai pembentuk dan penegas suasana adegan sedangkan seni tarian
digunakan untuk menggantikan gerak biasa menjadi gerak simbolis. Gerak tari
yang lebih halus daripada gerak biasa juga memperindah pertunjukan drama.
Ø Struktur Drama
1.
Babak
merupakan istilah lain dari episode atau bagian dari naskah
drama yang merangkum sebuah peristiwa yang terjadi di suatu tempat dengan
urutan waktu tertentu.
2.
Adegan
merupakan bagian dari drama yang menunjukkan perubahan
peristiwa. Perubahan peristiwa ini ditandai dengan pergantian tokoh atau
setting tempat dan waktu.
3.
Dialog
merupakan bagian dari naskah drama yang berupa percakapan antara satu tokoh
dengan tokoh yang lain.
4.
Prolog dan epilog merupakan bingkai dari
sebuah drama. Prolog merupakan pengantar untuk masuk ke
dalam sebuah drama. Isinya adalah gambaran umum mengenai drama yang akan
dimainkan. Sementara epilog adalah bagian terakhir dari pementasan
drama. Isinya merupakan kesimpulan dari drama yang dimainkan. Epilog
biasanya memuat makna dan pesan dari drama yang dimainkan.
Ø Bentuk Seni Drama
Bentuk drama/ teater berdasarkan
wujud pementasannya dibedakan menjadi tiga.
1. Drama tragedi memiliki isi cerita penuh konflik. Kemalangan
menimpa tokoh utama dan akhir ceritanya
menyedihkan. Contoh drama tragedi yaitu kapal-kapal oleh Arifin C Noer.
2. Drama komedi memiliki isi cerita penuh canda/ humor dan
akhir bahagia.
3. Drama tragis komedi adalah gabungan drama tragedi dan
komedi. Isi ceritanya memuat kesedihan sekaligus lawakan. Konflik dan humor
berselang-seling membuat drama menjadi seru dan menarik. Contoh: sendratari
Abimayu gugur dengan lawakan para punakawan (Semar, Gareng, Petruk, Bagong).
Ø Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan
menjadi 6:
1.
Opera/
operet/ melodrama adalah drama yang memakai lagu sebagai dialognya selain
percakapan biasa. Iringan musik menjadi pendukung suasana. Contoh: operet yang
diadakan majalah “Bobo”.
2.
Farce/
banyolan adalah bentuk pementasan drama atau teater dengan gerak lucu. Banyak
kata yang diganti oleh gerak lucu. Contoh: “Dokter Gadungan” (Moliere-Asrul
Sani).
3.
Drama
mini kata adalah bentuk pementasan drama atau teater dengan kata singkat dan
gerak improvisasi atau gerak spontan yagn teatrikal. Contoh: “Bip-Bip-Bop” oleh
Rendra, “Lhooo!” oleh Putu Wijaya.
4.
Drama
tari/ sendratari adalah drama yang menonjolkan gerak tari dengan dialog berupa
tembang atau isi cerita yang dilagukan. Contoh: drama tari Mahabrata, Ramayana,
Damar Wulan.
5.
Dagelan
adalah drama sosial yang penuh dengan kritikan, pesan dan anjuran yang
disampaikan lewat humor. Dialog sang pelawak disesuaikan dengan tema, tempat,
serta situasi kondisi pada saat itu. Contoh: lawakan Gareng-Petruk-Bagong,
Cepot, dan Bancak Doyok.
6.
Tablo adalah jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya
tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
Ø Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama dibagi antara lain:
- Drama Panggung : drama yang dimainkan oleh para aktor dipanggung.
- Drama Radio : drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat.
- Drama Televisi : hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya drama televisi tak dapat diraba.
- Drama Film : drama film menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di bioskop.
- Drama Wayang : drama yang diiringi pegelaran wayang.
- Drama Boneka : para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.
Ø Berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama, antara lain:
- Drama Tradisional: tontonan drama yang tidak menggunakan naskah.
- Drama Modern: tontonan drama menggunakan naskah.
Komentar
Posting Komentar