-Renungan-
Perjalanan Panjang Menuju Allah
Islam menawarkan dua pilihan di dunia ini, yaitu
jalan selamat dan jalan sesat. Jalan selamat adalah jalan menuju Allah.
Sementara, jalan sehat adalah jalan setan. Hakikatnya, semua manusia akan mati.
Maka dari itu, kita wajib mencari ladang amal kebaikan sebanyak mungkin agar
kita dapat selamat dunia maupun akhirat.
Khalifah Ali Ra. meriwayatkan bahwa ketika seseorang
meninggal dunia, jasadnya terbujur, kemudian diadakanlah upacara perpisahan di
alam ruh. Mula-mula ruh mayat dihadapkan kepada seluruh kekayaannya yang dia
miliki. Setelah itu, terjadilah dialog antara keduanya. Mayat itu lalu
mengatakan kepada seluruh kekayaannya, “Dahulu, aku bekerja keras untuk
mengumpulkan kamu itu sehingga aku lupa untuk mengabdi kepada Allah, sampai aku
tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Sekarang, apa yang akan kamu
berikan sebagai bekal dalam perjalananku ini?” Lalu, harta kekayaan itu
berkata, “Ambillah dariku itu kain kafanmu.”
Setelah itu, jasad tersebut dihadapkan kepada seluruh
keluarganya, anak-anaknya, suami atau istrinya, kemudian si mayat berkata,
“Dahulu, aku mencintai, menjaga, dan merawat kalian. Begitu susah payah aku
mengurus kalian, sampai aku lupa mengurus diriku sendiri. Sekarang, apa yang
mau kalian berikan kepadaku sebagai bekal perjalananku selanjutnya?” Kemudian,
keluarganya mengatakan “Kami hanya akan mengantarkanmu sampai ke kuburan.”
Setelah perpisahan itu, mayat itu akan dijemput oleh
makhluk jelmaan amalnya. Jika orang yang meninggal ini adalah orang yang sering
berbuat baik, beramal shalih, maka dia akan dijemput oleh makhluk yang berwajah
ceria, yang menimbulkan kenikmatan, dan memancarkan aroma wangi semerbak.
Makhluk jelmaan itu kemudian mengajak mayat itu pergi. Kemudian, mayat itu
berkata, “Siapakah dirimu ini sebenarnya? Saya tidak kenal denganmu.” Makhluk
itu kemudian menjawab, “Akulah amal shalih kamu dan aku akan mengantarkanmu
kamu sampai hari perhitungan hisab nanti.”
Amal-amal manusia nanti akan berwujud. Amal shalih
yang pernah dikerjakan itu akan selalu setia menemaninya sampai alam Barzah.
Demikian dengan amal jelek, ia juga akan berwujud. Amal jelek akan berwujud
sesosok makhluk dengan wajah yang seram dan menakutkan, dengan bau yang
menyengat seperti bangkai. Ia akan terus menemani sampai hari hisab nanti.
Kemudian, ketika amal buruk itu ditanya, “Siapakah kamu ini sebenarnya?” Maka
dia menjawab, “Saya adalah amalmu yang jelek dan aku akan menemanimu sejak alam
Barzah sampai kebangkitan nanti.” Betapa sengsara seseorang yang ditemani oleh
makhluk yang mengerikan dan baunya bahkan melebihi bau bangkai sepanjang
perjalanannya.
Ayo, Sobat! Banyak-banyaklah beramal shalih kepada
orang lain. Kita tidak tahu, kapan waktu akan menjemput. Hingga bila waktunya
tiba, jangan sampai kita menjerit tanda penyesalan karena beramal jelek. Mari
bertaubat, jauhkan diri dari maksiat. ^_^
Komentar
Posting Komentar