Laporan Percobaan Kisi Difraksi


PERCOBAAN II
KISI DIFRAKSI

A.  Tujuan
Ø  Menentukan panjang gelombang warna cahaya pada orde 1.

B.  Dasar Teori
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah disebut difraksi gelombang.
Kisi difraksi terdiri atas sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam jumlah banyak. Jika seberkas sinar dilewatkan kisi difraksi akan terdifraksi dan dapat menghasilkan suatu pola difraksi di layar. Jarak antara celah yang berurutan (d) disebut tetapan kisi. Jika jumlah celah atau goresan tiap satuan panjang (m) dinyatakan dengan N, maka : d = 1/N.
Suatu celah yang dikenai cahaya dari arah depan akan memproyeksikan bayangan terang yang sebentuk dengan celah tersebut di belakangnya. Tetapi di samping itu, terbentuk juga bayangan-bayangan terang yang lain dari celah tersebut di sebelah menyebelah bayangn aslinya, dan yang semakin ke tepi, terangnya semakin merosot. Jadi, seolah-olah sinar cahaya yang lolos lawat celah itu ada yang dilenturkan atau didifraksikan kearah menyamping. Gejala difraksi demikian tak lain ialah interferensi sinar-sinar gelmbang elektromagnetik cahaya dari masing-masing bagian medan gelombang sebagai sumber gelombang cahaya.
Cahaya yang keluar dari dua celah kisi yang berurutan memenuhi persamaan:
n λ= d sin θ atau d.Y/L = n λ
keterangan:
d= konstanta kisi= 1/N (N=jumlah garis per satuan panjang)
n= orde
= sudut difraksi
λ = panjang gelombang
X= jarak terang pusat ke salah satu warna cahaya
Y= kisi ke layar
L = jarak kisi ke layar

                                                y
                                                                             
                                                                        x

C.  Alat dan Bahan
1.      Rel Presisi
2.      Lensa f= 50cm
3.      Kisi Difraksi
4.      Celah Tunggal
5.      Layar
6.      Tabung lampu
7.      Catu daya
8.      Penggaris

D.  Langkah Percobaan
1.      Merangkai alat seperti pada gambar.

2.      Mencatat kisi difraksi yang digunakan.
3.      Mengatur letak lensa maupun layar sehingga dipeoleh bayangan yang tajam dan diperoleh pola warna pelangi.
4.      Mengukur jarak kisi ke layar (y).
5.      Mengukur jarak terang pusat ke salah satu warna (x).
6.      Mengulangi langkah 3-5 sampai 10 kali percobaan.
7.      Mencatat hasilnya dan memasukkan ke dalam tabel pengamatan.

E.     Data Percobaan
      Lebar kisi yang digunakan (N)= 300 mm
No.
Y (m)
X (m)
1.
2x10-2
0,9 x10-2
3,3x10-6
0,41
2.
3,8x 10-2
1,2 x10-2
3,3x10-6
0,301
3.
5,7 x10-2
1,6 x10-2
3,3x10-6
0,27
4.
6,7 x10-2
1,8 x10-2
3,3x10-6
0,259
5.
8 x10-2
2,1 x10-2
3,3x10-6
0,256
6.
9,5 x10-2
2,3 x10-2
3,3x10-6
0,235
7.
10,4 x10-2
2,4 x10-2
3,3x10-6
0,225
8.
13,5 x10-2
3 x10-2
3,3x10-6
0,217
9.
17 x10-2
3,7 x10-2
3,3x10-6
0,213
10.
21,5 x10-2
4,5 x10-2
3,3x10-6
0,205
F.   Analisis Data
No.
Y (m)
X (m)
1.
2x10-2
0,9 x10-2
3,3x10-6
0,41
1,353 x10-6
2.
3,8x 10-2
1,2 x10-2
3,3x10-6
0,301
0,9933 x10-6
3.
5,7 x10-2
1,6 x10-2
3,3x10-6
0,27
0,891 x10-6
4.
6,7 x10-2
1,8 x10-2
3,3x10-6
0,259
0,8547 x10-6
5.
8 x10-2
2,1 x10-2
3,3x10-6
0,256
0,8448 x10-6
6.
9,5 x10-2
2,3 x10-2
3,3x10-6
0,235
0,7755 x10-6
7.
10,4 x10-2
2,4 x10-2
3,3x10-6
0,225
0,7425 x10-6
8.
13,5 x10-2
3 x10-2
3,3x10-6
0,217
0,7161 x10-6
9.
17 x10-2
3,7 x10-2
3,3x10-6
0,213
0,7029 x10-6
10.
21,5 x10-2
4,5 x10-2
3,3x10-6
0,205
0,6765 x10-6
8,5503 x10-6 / 10 = 0,85503 x10-6

 = 3,3x10-6 x0,41 =1,353 x10-6
= 3,3x10-6 x0,235=0,7755 x10-6
  = 3,3x10-6 x0,301=0,9933 x10-6

= 3,3x10-6 x0,225=0,7425 x10-6
 = 3,3x10-6 x0,27=0,891 x10-6

= 3,3x10-6 x0,217=0,7161 x10-6
 = 3,3x10-6 x0,259=0,8547 x10-6

= 3,3x10-6 x0,213=0,7029 x10-6
3,3x10-6 x0,256= 0,8448 x10-6

= 3,3x10-6 x0,205=0,6765 x10-6

8,5503 x10-6 / 10 = 0,85503 x10-6 m







G.  Kesimpulan
Dari hasil percobaan  dan analisis data, kami dapat menyimpulkan bahwa semakin panjang jarak kisi ke layar, maka semakin panjang pula jarak terang pusat ke terang 1 (warna merah). Namun, berbeda dengan sin  , semakin panjang jarak kisi ke layar dan jarak terang pusat ke terang 1 (merah), maka semakin kecil sin  yang terbentuk. Begitu juga dengan panjang gelombang (, semakin panjang jarak kisi ke layar dan jarak terang pusat ke terang 1 (merah), maka semakin kecil panjang gelombang  yang terbentuk.
Sehingga, dapat diambil persamaan bahwa jarak kisi ke layar (L) berbanding lurus dengan jarak terang pusat ke salah satu warna (dalam percobaan warna merah) sedangkan sin  berbanding lurus dengan panjang gelombang (.
Dari kedua hubungan tersebut dapat disimpulkan bahwa jarak kisi ke layar (L) dan jarak terang pusat ke salah satu warna (dalam percobaan warna merah) berbanding terbalik dengan sin   dan panjang gelombang (.

















H.    Lampiran
2015-10-31 12.45.40 1.jpg
Alat percobaan kisi difraksi yang belum terpasang.
2015-10-31 12.47.13 1.jpg
Merangkai alat percobaan kisi difraksi.
2015-10-31 12.53.13 1.jpg
Rangkaian alat percobaan kisi difraksi yang telah terpasang.
2015-10-31 01.07.41 1.jpg
Mengukur jarak terang pusat ke salah satu warna pelangi (merah).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Percobaan Reaksi Pendesakan Logam (Kimia)

Ayat-Ayat (Tugas Agama)

Pengertian Strategi Belajar